selamat datang

Rabu, 01 Mei 2013

DESA SATAK ANUGERAH GUNUNG KELUD



Puncu - Suatu daerah terpencil yang berada di salah satu kecamatan puncu kabupaten kediri, sebuah desa yang bernama satak. Menurut informasi dari warga setempat dan sesepuh desa, bapak Edi Siswantoro (67), nama desa satak berasal dari kata SAT dan TAK, kata sat dalam bahasa jawa yang berarti kering dan tak yang diartikan sebagai patak atau batu, desa satak berarti desa yang kering dan berbatu. Air sangat sulit sekali didapatkan di desa ini,  Desa satak yang letak geografisnya berada di ketinggian gunung kelud, yang memang daerah nya sebagian besar merupakan area perkebunan, desa ini merupakan desa yang terpencil dan diapit beberapa desa, diantaranya asmoro bangun, desa mangis dan desa sepawon.
Jalan Menuju desa satak yang terjal dan berbatu
Di desa ini air hanya mengalir 2 hari sekali, dan berasal dari sebuah penampungan air di daerah kecamatan puncu. Usaha pengeboran pun pernah di lakukan, namun hasilnya tetap nihil. Pengeboran sedalam 280 M ini berlangsung selama 1 minggu, dan menghabiskan dana sekitar 2 juta. “terah ket jaman mbah seng babat alas kene, banyu angel mas. Lek pengen ados po banyu gawe olah-olah yo medok gowo pikulan nyang deso ngisor”, begitulah penuturan seorang bapak yang kerap di panggil pak RT ini.
Walaupun sulitnya air di daerah ini, tak mengurangi kemungkinan tumbuhan dan tanaman perkebunan untuk tumbuh dengan subur di daerah ini. Wilayah satak 80% adalah daerah perkebunan yang ditumbuhi bermacam-macam tanaman perkebunan, diantaranya seperti kopi, sengon laut, tomat dan cabe, nanas dan tebu. Komoditi utama desa ini adalah kopi dan kayu sengon laut.
Kawah dari letusan gunung kelut dan abunya membuat kawasan satak adalah lahan yang subur meskipun sulit maendapatkan air. Dampak letusan gunung kelud dan aliran lahar sebagian besar mengalir melalui kawasan ini. Jadi tidak tertutup kemungkinan bahwa desa Satak adalah kawasan yang tepat untuk daerah perkebuan.
Karena lokasinya sebagian besar adalah perkebunan, mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah kariawan perkebunan, petani dan buruh tani. Mereka bekerja mulai dari jam 6 pagi hingga jam 10 siang dan dilanjutkan jam 14.00 sampai 17.00 WIB, dan 7 hari dalam 1 minggu. Jadi tidak ada libur aktifitas dalam desa ini, namun apabila pagi terasa sepi karena mereka semua bekrja di perkebunan.

Rep/Editor : Choirur Rohman 09.1.01.07.0032

3 komentar:

  1. Wah keren,, ini pasti kelompok 18 ya?? Hahhahhahaha selamat2...

    BalasHapus
  2. iya gan... dari kelompok 18 desa satak....

    BalasHapus
  3. KAMU LIAR BIASA ...........
    TINGKATKAN TERUS KREATIFITAS LHOOOO....
    DON'T STACK IN HERE .... OKYYY

    BalasHapus