Puncu - Suatu daerah terpencil yang
berada di salah satu kecamatan puncu kabupaten kediri, sebuah desa yang bernama
satak. Menurut informasi dari warga setempat dan sesepuh desa, bapak Edi
Siswantoro (67), nama desa satak berasal dari kata SAT dan TAK, kata sat dalam
bahasa jawa yang berarti kering dan tak yang diartikan sebagai patak atau batu,
desa satak berarti desa yang kering dan berbatu. Air sangat sulit sekali
didapatkan di desa ini, Desa satak yang
letak geografisnya berada di ketinggian gunung kelud, yang memang daerah nya
sebagian besar merupakan area perkebunan, desa ini merupakan desa yang
terpencil dan diapit beberapa desa, diantaranya asmoro bangun, desa mangis dan
desa sepawon.
Jalan Menuju desa satak yang terjal dan berbatu |
Di
desa ini air hanya mengalir 2 hari sekali, dan berasal dari sebuah penampungan
air di daerah kecamatan puncu. Usaha pengeboran pun pernah di lakukan, namun
hasilnya tetap nihil. Pengeboran sedalam 280 M ini berlangsung selama 1 minggu,
dan menghabiskan dana sekitar 2 juta. “terah ket jaman mbah seng babat alas
kene, banyu angel mas. Lek pengen ados po banyu gawe olah-olah yo medok gowo
pikulan nyang deso ngisor”, begitulah penuturan seorang bapak yang kerap di
panggil pak RT ini.
Walaupun
sulitnya air di daerah ini, tak mengurangi kemungkinan tumbuhan dan tanaman
perkebunan untuk tumbuh dengan subur di daerah ini. Wilayah satak 80% adalah
daerah perkebunan yang ditumbuhi bermacam-macam tanaman perkebunan, diantaranya
seperti kopi, sengon laut, tomat dan cabe, nanas dan tebu. Komoditi utama desa
ini adalah kopi dan kayu sengon laut.
Kawah
dari letusan gunung kelut dan abunya membuat kawasan satak adalah lahan yang
subur meskipun sulit maendapatkan air. Dampak letusan gunung kelud dan aliran
lahar sebagian besar mengalir melalui kawasan ini. Jadi tidak tertutup
kemungkinan bahwa desa Satak adalah kawasan yang tepat untuk daerah perkebuan.
Karena
lokasinya sebagian besar adalah perkebunan, mata pencaharian penduduk sebagian
besar adalah kariawan perkebunan, petani dan buruh tani. Mereka bekerja mulai
dari jam 6 pagi hingga jam 10 siang dan dilanjutkan jam 14.00 sampai 17.00 WIB,
dan 7 hari dalam 1 minggu. Jadi tidak ada libur aktifitas dalam desa ini, namun
apabila pagi terasa sepi karena mereka semua bekrja di perkebunan.
Rep/Editor : Choirur Rohman 09.1.01.07.0032
Wah keren,, ini pasti kelompok 18 ya?? Hahhahhahaha selamat2...
BalasHapusiya gan... dari kelompok 18 desa satak....
BalasHapusKAMU LIAR BIASA ...........
BalasHapusTINGKATKAN TERUS KREATIFITAS LHOOOO....
DON'T STACK IN HERE .... OKYYY